Cara Membuat Job Safety Analysis
Ada beberapa tahapan penting yang harus kita lakukan sebelum membuat Analisa Keselamatan Kerja (AKK) / Job Safety Analysis (JSA).
A. Identifikasi Pekerjaan Yang Akan Dianalisa
Sebelum membuat JSA, kita perlu mengidentifikasi dan memprioritaskan pekerjaan yang akan dianalisa. Ada beberapa kriteria pemilihan yang bisa kita gunakan untuk memutuskan pekerjaan mana yang akan dianalisa. Berikut hal-hal yang perlu dipertimbangkan :
1. Potensi bahaya (pilih pekerjaan yang berresiko tinggi),
2. Sejarah kecelakaan terhadap pekerjaan tersebut (pilih pekerjaan dengan sejarah banyaknya kecelakaan),
3. Pekerjaan yang sangat baru dilakukan (JSA untuk pekerjaan baru atau perubahan metode membantu membuat prosedur),
4. Pekerjaan yang memiliki potensi cidera (pilih pekerjaan dengan potensi tinggi terjadinya kecelakaan yang serius atau parah).
B. Pecah Pekerjaan Tersebut Menjadi Beberapa Langkah
Pemecahan langkah kerja menjadi beberapa tahapan pekerjaan sangat membantu sekali dalam pemeriksaan kritis yang sistematik dari tiap langkah kerja untuk mengidentifikasi bahaya atau potensi kecelakaan pada tiap tahapan pekerjaan tersebut. Langkah-langkah tersebut harus menjelaskan apa yang akan dilakukan dan urutannya. Tantangannya disini adalah jangan terlalu jauh atau kurang dalam menganalisa pekerjaan tersebut.
Pekerjaan apapun dapat dipecah menjadi rangkaian langkah kerja. Kebanyakan akan dipecah menjadi kurang dari 10 langkah untuk tujuan pembuatan Job Safety Analysis. Jika langkah kerjanya lebih banyak, bagi menjadi beberapa bagian kerja dan buat Job Safety Analysis tambahan.
Ketika membuat Job Safety Analysis ada beberapa aturan dasar yang harus diikuti. Berikut ini aturan dasar ketika membuat Job Safety Analysis:
1. Jelaskan apa yang harus dilakukan di tiap langkah kerja (bukan bagaimana?),
2. Jangan menyebutkan bahaya,
3. Jangan mengulas pencegahan bahaya,
4. Langkah-langkah kerja dijelaskan secara umum,
5. Jelaskan langkah kerja dengan kata kerja "melakukan sesuatu",
6. Sepakati langkah kerja hanya sekali.
C. Identifikasi Bahaya Dari Tiap Langkah Kerja
Setelah langkah kerja telah diidentifikasi, bahaya dan potensi kecelakaan di tiap langkah kerja perlu diidentifikasi. Analisa hasil diskusi dibuat dengan pertanyaan yang spesifik. Berikut ini adalah beberapa jenis pertanyaan ketika mendiskusikan Job Safety Analysis meliputi:
1. Dapatkah pekerja tertabrak atau kontak dengan apapun saat melakukan langkah kerja ini?,
2. Dapatkah menabrak atau mengontak dengan apapun?,
3. Dapatkah siapa saja terjepit di antara atau di dalam apapun?,
4. Dapatkah pekerja mengalami nyeri terkilir?,
5. Dapatkah pekerja terpeleset, tersandung atau terjatuh?,
6. Dapatkah siapa saja terpapar oleh gas, panas, debu, asap, zat kimia, tekanan, asbes, dll?,
7. Dapatkah pekerja tersebut mengalami cidera atau menciderai rekan kerjanya saat melakukan pekerjaan tersebut?,
8. Dapatkah kerusakan pada peralatan terjadi?,
9. Dapatkah polusi lingkungan terjadi?
Pertanyaan ini seharusnya ditanyakan pada tiap langkah kerja. Tulis bahaya dari tiap langkah kerja. Hal ini dikarenakan Anda akan membutuhkannya ketika mencari cara pengendaliannya.
Pembuatan Solusi atau kendali
Suatu solusi atau kendali dapat menjadi beberapa bentuk. Solusi dapat berupa:
1. Pendekatan Radikal
Solusi radikal biasanya berupa kombinasi antara prosedur kerja maupun lingkungan yang dapat menghasilkan peningkatan pada biaya, waktu, keselamatan dan hasil. Solusi radikal ini seharusnya diutamakan dalam pembuatan pengendalian potensi bahaya sebelum Anda memulai membuat beberapa solusi yang spesifik, contohnya: apa tujuan dan dapatkah kita mencapainya dengan mengubah cara kita bekerja?
2. Prosedur Kerja
Apa yang pekerja harus lakukan dan tidak boleh dilakukan untuk menghingdari potensi kecelakaan kerja tertentu. Solusi ini seharusnya digunakan jika pendekatan radikal tidak dapat dilakukan.
3. Lingkungan Kerja
Solusi ini adalah satu yang mengubah beberapa aspek lingkungan kerja untuk menghindari kecelakaan. Perubahan itu dapat meliputi apapun yang berupa bagian fisik di sekitar tempat kerja. Contoh: perkakas yang berbeda, peralatan alternatif, pembatasan lokasi kerja, penerangan lokasi kerja dan sebagainya. Solusi lingkungan kerja harus digunakan jika prosedur tidak efektif menangani resiko tersebut.
4. Frekuensi Berkurang
Adalah salah satu cara untuk mengendalikan potensi terjadinya bahaya dengan cara mengurangi jumlah berapa kali pekerjaan berbahaya tersebut dilakukan. Pendekatan ini langsung mengeliminasi atau mengurangi penyebab kondisi yang memerlukan perbaikan.
Menyelesaikan Pembuatan Job Safety Analysis
Sebelum Job Safety Analysis disahkan, haruslah ditinjau kembali di akhir pekerjaan tersebut selesai. Ketika meninjau ulang JSA tersebut, Anda harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Apakah ada langkah kerja yang berubah?,
2. Apakah teridentifikasi bahaya tambahan atau baru?,
3. Solusi atau kontrol apa yang sudah dibuat untuk bahaya baru yang teridentifikasi tersebut?,
4. Apakah terdapat pengaruh luar yang dapat mempengaruhi pekerjaan tersebut?,
Ketika Job Safety Analysis selesai dibuat dan dilakukan peninjauan ulang, pengawas kerja harus mendokumentasikannya. Job Safety Analysis juga harus dilampirkan dengan ijin kerja jika diperlukan.
0 comments :